Mengenal Gejala Ketulian Tersembunyi pada Orang Dewasa
A
A
A
JAKARTA - Apakah Anda kesulitan mendengar apa yang dibicarakan orang lain saat berada di tengah keramaian? Jika iya, waspadalah. Menurut para peneliti kondisi ini merupakan salah satu tanda ketulian tersembunyi atau hidden hearing loss.
Dilansir dari The Wall Street Journal, umumnya gangguan pendengaran pada orang dewasa terjadi karena kerusakan sel-sel rambut kecil yang melapisi telinga bagian dalam. Di mana sel-sel ini bekerja mengirimkan sinyal suara ke serat-serat saraf dan mengirimkannya ke otak. Kondisi ini memiliki koneksi antara sel-sel rambut dengan serat saraf yang membuat seseorang bisa mendengar.
Sayangnya, seiring bertambah usia atau penuaan, sel-sel rambut tersebut mudah mengalami kerusakan. Selain dipicu karena penuaan, trauma dan paparan suara bising secara terus menerus juga akan membuat sel rambut rentan rusak. Saat mengalami gangguan, akibatnya koneksi akan hilang.
Melalui fakta ini, peneliti dari Massachusetts Eye and Ear Infirmary melakukan penelitian dan menemukan bahwa tikus yang terpapar suara bising kehilangan 50% koneksi di telinganya. Kerusakan ini juga sama dialami oleh manusia. Fakta ini ditemukan setelah membandingkan pendengaran sekelompok mahasiswa jurusan musik yang rutin terpapar suara bising selama 4—6 jam setiap harinya dengan mahasiswa jurusan lain.
Hasil tes pendengaran ini pun menunjukkan, semua responden sehat dan memiliki skor yang relatif sama saat diminta memahami perkataan di lingkungan yang senyap. Namun, mereka rata-rata mengalami kesulitan memahami pembicaraan di tengah keramaian. Dari hasil tes dengan elektroda juga terlihat, saraf pendengaran di kelompok pertama mengalami penurunan respons terhadap stimulasi suara.
"Kami pun meyakini ini bukti pertama adanya ketulian tersembunyi pada manusia, tetapi ini masih dini," papar ketua tim peneliti Stephane Maison. Selain itu, peneliti juga meyakini, karena paparan suara bising setiap hari, membuat otak mulai kehilangan kemampuan untuk mendengar sinyal suara tertentu jauh sebelum ketulian akibat faktor lain muncul.
Dilansir dari The Wall Street Journal, umumnya gangguan pendengaran pada orang dewasa terjadi karena kerusakan sel-sel rambut kecil yang melapisi telinga bagian dalam. Di mana sel-sel ini bekerja mengirimkan sinyal suara ke serat-serat saraf dan mengirimkannya ke otak. Kondisi ini memiliki koneksi antara sel-sel rambut dengan serat saraf yang membuat seseorang bisa mendengar.
Sayangnya, seiring bertambah usia atau penuaan, sel-sel rambut tersebut mudah mengalami kerusakan. Selain dipicu karena penuaan, trauma dan paparan suara bising secara terus menerus juga akan membuat sel rambut rentan rusak. Saat mengalami gangguan, akibatnya koneksi akan hilang.
Melalui fakta ini, peneliti dari Massachusetts Eye and Ear Infirmary melakukan penelitian dan menemukan bahwa tikus yang terpapar suara bising kehilangan 50% koneksi di telinganya. Kerusakan ini juga sama dialami oleh manusia. Fakta ini ditemukan setelah membandingkan pendengaran sekelompok mahasiswa jurusan musik yang rutin terpapar suara bising selama 4—6 jam setiap harinya dengan mahasiswa jurusan lain.
Hasil tes pendengaran ini pun menunjukkan, semua responden sehat dan memiliki skor yang relatif sama saat diminta memahami perkataan di lingkungan yang senyap. Namun, mereka rata-rata mengalami kesulitan memahami pembicaraan di tengah keramaian. Dari hasil tes dengan elektroda juga terlihat, saraf pendengaran di kelompok pertama mengalami penurunan respons terhadap stimulasi suara.
"Kami pun meyakini ini bukti pertama adanya ketulian tersembunyi pada manusia, tetapi ini masih dini," papar ketua tim peneliti Stephane Maison. Selain itu, peneliti juga meyakini, karena paparan suara bising setiap hari, membuat otak mulai kehilangan kemampuan untuk mendengar sinyal suara tertentu jauh sebelum ketulian akibat faktor lain muncul.
(alv)